Muflihin: Penyandang Disabilitas Juga Ingin Berkontribusi untuk Kemajuan Desa

Pelaksanaan Review Materi Replikasi Bagi Pertuni dan Gerkatin di Kantor Kelurahan Kadipaten, Yogyakarta, Sabtu (28/07)
Pelaksanaan Review Materi Replikasi Bagi Pertuni dan Gerkatin di Kantor Kelurahan Kadipaten, Yogyakarta, Sabtu (28/07)

Yogyakarta, IDEA – Pertuni dan Gerkatin Yogyakarta menganggap perencanaan pembangunan di Desa harus melibatkan kelompok rentan. Hal itu disampaikan saat anggota kedua organisasi penyandang disabilitas tersebut mengikuti review materi replikasi yang diselenggarakan IDEA Yogyakarta di Kantor Kelurahan Kadipaten, Yogyakarta, Sabtu (28/07). Review ini sebagai kelanjutan di hari pertama yang membahas aturan organisasi.

Muflihin, perwakilan Pertuni mengatakan bahwa kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas netra, memilki hak yang sama dengan warga desa/kelurahan pada umumnya. Termasuk untuk terlibat dalam perencanaan pembangunan di desa. Apalagi, menurutnya, ia bersama dengan teman-temannya sesama penyandang disabilitas netra juga ingin memberi kontribusi untuk kemajuan desa/kelurahannya.

Muflihin merupakan salah satu warga penyandang disabilitas netra yang aktif di organisasi Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni). Organisasinya ini sudah berdiri sejak tahun 1966 di Surakarta. Di DIY, Pertuni ada di semua kabupaten/kota hingga provinsi. Sementara di tingkat nasional, Pertuni hampir ada di seluruh Provinsi di Indonesia. Secara struktur, Pertuni di daerah dikoordinir oleh pengurus pusat.

Baca juga: Perdes Plembutan Tentang Partisipasi Kelompok Rentan dalam Pembangunan, Satu-satunya di Indonesia

Sama halnya dengan Muflihin, perwakilan Gerkatin bernama Indhira mengatakan bahwa kelompok rentan itu penting terlibat dalam perencanaan pembangunan, baik di desa maupun di kota. Hal itu, menurutnya, agar kelompok rentan dapat menyuarakan pemenuhan kebutuhan hak-hak dasarnya. Dirinya mengakui, bahwa memang tak mudah mengajak kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas untuk terlibat dalam proses-proses perencanaan pembangunan. Namun, kata Indhira, ini tetap menjadi pekerjaan bersama kedepannya.

Review materi replikasi merupakan bagian kegiatan dari program bertajuk Advocating For Change (AFC). Program yang diperuntukan bagi kelompok rentan ini dibuat oleh IDEA Yogyakarta, bersama-sama dengan Humanity and Inclusion, Ciqal, serta European Union.

Baca juga: PERTUNI & GERKATIN Bersama-sama Lakukan Review Aturan Organisasi

Materi replikasi sendiri merupakan materi pelatihan yang pernah diberikan IDEA Yogyakarta dalam pendampingan terhadap organisasi kelompok rentan. Beberapa diantaranya seperti materi Peningkatan Kapasitas Organisasi, Perencanaan Penganggaran Daerah dan Desa/kelurahan Berperspektif Kelompok Rentan, serta Tata Kelola Pemerintahan Daerah dan Desa/Kelurahan yang Demokratis.

Kontributor/Editor: AH