Musrenbang Masih Abaikan Warga

KULONPROGO – Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat bawah, belum mengakomodir kebutuhan warga. Usulan yang diberikan oleh warga dalam Musrenbang, kerap tidak mendapatkan tanggapan.

Hal itu diungkapkan Ketua Forum Jaringan Masyarakat Kulonprogo (JMKP) Rosmiyatun dalam diskusi JMKP dengan Pemkab Kulonprogo di Gedung Binangun Pemkab Kulonprogo, Sabtu (16/1).

Menurut Rosmiyatun, belum terakomodirnya kebutuhan warga dalam pembangunan, dimungkinkan karena tidak semua elemen masyarakat dilibatkan dalam Musrenbang, baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Sehingga, perlu adanya perbaikan perbaikan dalam keikutsertaan warga dalam Musrenbang.

Anggota JMKP Mugirah menambahkan, dalam Musrenbang, keikutsertaan kaum perempuan juga masih terbatas. Bahkan usulan mereka yang ikut dalam Musrenbang kerap tidak didengar. Contohnya di Desa Kalirejo, Kokap, dimana usulan pengaspalan jalan yang menunjang aktivitas perempuan berkali-kali disampaikan, namun belum juga ada realisasi.

Kabid Sosial Budaya Bappeda Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana menjelaskan, dalam Musrenbang sudah melibatkan berbagai unsur dan elemen masyarakat. Meski tidak semua warga diundang karena berbagai keterbatasan, namun perwakilan tiap elemen dipastikan sudah ada.

Menurutnya, setiap usulan yang ada ditampung dan ada prioritas yang mesti dikerjakan terlebih dahulu. “Ada berbagai keterbatasan yang kita hadapi, namun kedepan pastilah akan dilakukan perbaikan demi terwujudnya pembangunan,”terangnya.(ila)

 

Sumber: RADAR JOGJA, Senin, 18 Januari 2010