Pelatihan Menyusun Rencana Strategis Bagi Kelompok Rentan Kembali Diberikan IDEA di Gunung Kidul

Workshop Menyusun Rencana Strategis Bagi Srikandi Beji, Patuk Gunung Kidul, Minggu, (15/04)
Workshop Menyusun Rencana Strategis Bagi Srikandi Beji, Patuk Gunung Kidul, Minggu, (15/04)

Gunung Kidul, IDEA – Rangkaian kegiatan Advocating for Change (AFC) terkait pelatihan menyusun rencana strategis bagi Kelompok rentan kembali di laksanakan di Gunung Kidul, Minggu (15/04). Jika sebelumnya Kelompok Mitra Sehati Desa Nglipar, Kecamatan Nglipar yang menjadi peserta, pelatihan kali ini melibatkan Srikandi Beji, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul.

Sama halnya dengan Mitra Sehati di Desa Nglipar, Srikandi Beji juga merupakan organisasi kelompok rentan yang dibentuk melalui program AFC di Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Anggota organisasi tersebut terdiri dari warga penyandang disabilitas, warga miskin serta perempuan kepala rumah tangga.

Baca juga: IDEA Berikan Pelatihan Menyusun Rencana Strategis Bagi Kelompok Rentan

Menurut Eko Budi Marwanto, dilaksanakannya pelatihan Menyusun Rencana Strategis ini ialah sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas organisasi kelompok rentan tentang manajemen keuangan publik, proses pemerintahan daerah yang inklusif, dari perencanaan sampai dengan implementasi anggarannya.

Pelatihan ini kata Eko akan dimulai dengan melakukan evaluasi bersama pengelolaan organisasi Srikandi Beji beserta kerja-kerja advokasinya, kemudian mencari kebutuhan atas hasil evaluasi, hingga merumuskan recana stragis kedepan.

Evaluasi Pengelolaan Organisasi dan Advokasi

Mewakili kelompok diskusinya dalam pelatihan, Umiyati yang juga anggota Srikandi Beji ini menyampaikan beberapa evaluasi terkait pengelolaan organisasinya. Menurutnya, Srikandi Beji masih memiliki persoalan seperti rendahnya tingkat kehadiran anggota dalam pertemuan, masih minimnya pemahaman dalam mengelola administrasi organisasi, kekayaan organisasi yang masih minim, serta kurang adanya kegiatan yang  berkelanjutan.

Sementara terkait kerja-kerja advokasi yang sudah dilakukan, Anggota Srikandi yang lain, Latifah Annum mengatakan bahwa sebagian besar program-program kelompok rentan belum masuk dalam APBDesa. Dirinya juga mengakui bahwa Srikandi belum memiliki program untuk peningkatan ekonomi kelompok.

“Pelatihan pemberdayaan ekonomi seperti budidaya ikan, pertanian, serta pembuatan keripik pisang juga belum ada. Tiap forum perencanaan di desa juga belum ada kebebasan dalam mengutarakan pendapat bagi kelompok rentan, hanya melibatkan kelompok tertentu,” ungkap Latifah mewakili kelompoknya.

Rencana Strategis

Evaluasi yang dilakukan diatas menjadi bahan Srikandi Beji untuk membuat rencana tindak lanjut kedepan. Setelah melalui diskusi dua Kelompok, akhirnya disepakati beberapa rencana strategis yang berkaitan langsung dengan pengelolaan organisai dan kerja-kerja advokasi Srikandi ini.

Rencana tersebut diantaranya ialah membuat pelatihan pengelolaan administrasi kelompok, membuat undangan secara formal saat ada pertemuan serta menyampaikan informasi keuangan atau administrasi lainnya yang dipandang penting

Untuk kerja-kerja advokasi, Srikandi berencana akan mendorong penyediaan sarana prasarana yang aksesibel di musdes, membuat pelatihan pembuatan tepung pisang, serta mendorong penyediaan alat bantu untuk penyandang disabilitas.

Kontributor/Editor: AH