Pertemuan Working Group Kab/Kota Inklusi Jadi Penutup Program AFC di Gunungkidul dan Yogyakarta

Pertemuan Working Group di Kota Yogyakarta, Rabu (12/12)
Pertemuan Working Group di Kota Yogyakarta, Rabu (12/12). Sebelumnya, Working Group juga dilaksanakan di kabupaten Gunungkidul, Senin (10/12)

DI. Yogyakarta, IDEA – Pertemuan Working Group kembali dilaksanakan di Gunungkidul, Senin (10/12) dan Kota Yogyakarta, Rabu (12/12).  Pertemuan yang sudah kedua kali dan melibatkan organisasi kelompok rentan ini bertajuk “Meningkatkan peran kelompok rentan dalam Pembangunan menuju Kota/Kabupaten Inklusi”.

Working Group tersebut sekaligus merupakan kegiatan terakhir dari program Advocating for Change yang dilaksanakan IDEA, CIQAL, Humanity & Inclusion serta European Union. Meski dukungan program dari mitra sudah selesai, IDEA Yogyakarta berkomitmen akan tetap melakukan pendampingan dan fasilitasi terhadap kelompok rentan yang didirikan dalam program tersebut, baik terkait peningkatan kapasitas anggota/organisasi, hingga advokasi di level desa dan kabupaten.

Program Advocating for Change bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya tentang manajemen keuangan publik, proses pemerintahan daerah yang inklusif, dari perencanaan hingga implementasi anggarannya.

Sedangkan pertemuan Working Group dilaksanakan untuk membangun kerja sama yang lebih setara antara organisasi masyarakat sipil (CSO), Organisasi Penyandang Disabilitas (DPO), dan Local Authorities, yang pada proses sebelumnya, telah terlibat dalam proses pelatihan dan pendampingan terkait manajemen keuangan publik dan proses pemerintahan daerah/desa yang inklusif.

Kabar baiknya, pertemuan-pertemuan working group ke depan akan difasilitasi langsung oleh pemerintah kab/kota.

Working group di kabupaten Gunungkidul sendiri menghasilkan beberapa rencana penting, seperti pembentukan organisasi penyandang disabilitas yang dimulai dari kecamatan subyek program (Patuk, Playen & Nglipar) dan beberapa wilayah mitra lainnya, seperti Wonosari, Karangmojo, serta Semanu.

Selain itu, bagi organisasi kelompok rentan yang sudah ada, akan dilakukan penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas dan advokasi APBDes untuk pemberdayaan kelompok rentan.

Baca juga: Kelompok Rentan di Gunungkidul Berperan Aktif dalam Temu Inklusi Nasional 2018

Sementara itu, hasil penting dari putaran terakhir working group di Kota Yogyakarta ialah adanya rencana pembentukan organisasi penyandang disabilitas di tiap kelurahan dari 8 kecamatan inklusi.

Sedangkan organisasi kelompok rentan yang terlibat dalam working gruop ini berkomitmen untuk melakukan peningkatan kapasitas anggota. Lebih jauh, dalam kerja kolektif working group, mereka akan memperjuangkan pembangunan rumah layanan disabilitas Kota Yogyakarta.

Baca juga: Cerita Sukses AFC (3): Kawal Penerapan Kota Inklusi di Kantor OPD Yogyakarta

Kontributor: AH, EBM

Editor: AH