Ukur Akuntabilitas KIP/PIP di Yogyakarta, IDEA Lakukan Survey dan FGD

FGD pelaksanaan KIP/PIP di Balai Bambu, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, Rabu (07/02)
FGD pelaksanaan KIP/PIP di Balai Bambu, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, Rabu (07/02)

Yogyakarta, IDEA  – Perkumpulan IDEA sebagai pelaksana survey Program Indonesia Pintar (PIP)/Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Yogyakarta sudah melakukan beberapa tahapan dalam survey program ini. Tahapan itu diantaranya ialah survey dan Focus Group Discussion (FGD) langsung ke penerima program. FGD tersebut rencananya akan dilaksanakan selama dua kali, yakni FGD untuk keluarga yang menerima program KIP/PIP dan keluarga yang tidak menerima program ini.

Untuk FGD pertama, IDEA sudah melaksanakan pada Rabu (08/02). Bertempat di salah satu Balai Dusun Keluarahan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, FGD tersebut dihadiri langsung oleh 15 peserta dan orang tua penerima program KIP/PIP di dusun itu.

Sebagai informasi, Survey dan FGD tersebut merupakan hasil kerjasama Indonesia Corruption Watch (ICW) dengan IDEA, KRPK, Sahdar, dan Bengkel Appek. Survey terkait pelaksanaan KIP/PIP ini dilakukan di beberapa Kota dan kabupaten, seperti Yogyakarta, Kota Medan, Kabupaten Kupang dan Blitar. Survey ini bertujuan untuk mengukur derajat akuntabilitas pengelolaan program KIP/PIP berdasarkan penilaian masyarakat.

Seperti diketahui, KIP/PIP adalah program pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6 – 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas,  serta korban bencana alam/musibah. PIP merupakan bagian dari penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Berlangsung selama kurang lebih tiga jam, FGD ini diarahkan untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang akuntabilitas program KIP/PIP kaitannya dengan aspek 3T (Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat Penggunaan) dan aspek lainnya.

Seperti dirilis IDEA, 3T merupakan derajat akuntabilitas yang dipakai dalam pengelolaan program KIP/PIP. Tepat Sasaran akan mengukur apakah peserta KIP/PIP adalah peserta yang layak. Dua jenis kesalahan (error) dalam penetapan peserta KIP/PIP yakni Pertama adalah ada peserta yang tidak masuk kriteria (miskin) tapi terdaftar dan menerima bantuan PIP (Inclusion Error). Kedua adalah peserta yang (miskin) tapi tidak terdaftar dan tidak menerima bantuan PIP (Exclusion Error). Oleh karena itu, survey bertujuan untuk mengukur berapa persentase kesalahan pertama (inclusion error) dan kesalahan kedua (exclusion error) pada peserta program KIP/PIP.

Tepat Waktu, adalah seberapa tepat dana yang diterima peserta sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Kemendikbud dalam Juknis PIP/KIP. Sebagaimana diketahui, peserta didik dari kelompok miskin membutuhkan dana untuk membiayai sekolah terutama pada saat mulai tahun pelajaran baru atau awal semester.

Tepat Guna, adalah dana yang diterima peserta digunakan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud. Apakah dana KIP/PIP yang telah dicairkan dan sampai ketangan penerima memang benar digunakan untuk alokasi yang telah ditetapkan Kemdikbud atau digunakan untuk kepentingan lain diluar kepentingan pendidikan peserta didik.

Editor; [AH]