Melalui Aplikasi Atmago, IDEA Yogyakarta Giatkan Literasi Media untuk Perempuan

Pelaksanaan Workshop Literasi Media "Perempuan dan Literasi Digital' bagi Kelompok Perempuan Kab. Bantul, di Rumah Budaya Tembi, kamis (04/10)
Pelaksanaan Workshop Literasi Media “Perempuan dan Literasi Digital’ bagi Kelompok Perempuan Kab. Bantul, di Rumah Budaya Tembi, kamis (04/10)

Bantul, IDEA Yogyakarta – Dalam rangka menambah pemahaman kelompok perempuan tentang pentingnya literasi media untuk promosi isu perempuan, IDEA Yogyakarta kerjasama dengan Atma Connect memberikan workshop Literasi Media terhadap kelompok perempuan di Rumah Budaya Tembi, Kamis (04/09). Workshop bertajuk “Perempuan dan Literasi Media Digital” ini melibatkan kelompok perempuan perwakilan desa dan organisasi perempuan di Bantul.

Secara keseluruhan, worskhop ini diselenggarakan untuk membuka pengetahuan tentang peta pengorganisasian dan jejaring perempuan, teridentifikasinya kajian perempuan di ruang publik dan strategi pengembangan kampanyenya, serta teridentifikasinya keragaman relasi perempuan.

Seperti diketahui, isu-isu perempuan yang dikampanyekan oleh kelompok perempuan di media massa masih sangat terbatas. Berita-berita dan artikel yang membahas kondisi eksisting kelompok perempuan dan jejaringnya juga terlihat rendah. Partisipasi kelompok perempuan yang sejauh ini sudah banyak mewarnai kebijakan dan pembangunan di wilayah desa maupun di luar desa belum banyak di publikasikan. Sehingga sangat penting dan strategis bila kelompok perempuan mampu memproduksi berita/artikel terkait isu-isu perempuan dengan memanfaatkan media kampanye yang ada.

Isnawati, Project Officer program ini, dalam sambutannya mengatakan bahwa literasi media penting menjadi budaya bagi kelompok perempuan. Hal itu menurutnya, sebab perkembangan teknologi yang semakin luas dan mudah dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, termasuk kelompok perempuan. Namun disisi lain, kondisi ini tidak serta merta memberikan dorongan yang kuat bagi kelompok perempuan untuk memanfaatkan media tersebut dalam mengkampanyekan isu-isu perempuan.

Baca juga: Jaringan Perempuan Gunungkidul dan Kulonprogo Belajar Jurnalisme Warga

Sunarjo, Direktur IDEA Yogyakarta, saat menyampaikan materi pembuka juga mengatakan bahwa kelompok perempuan juga bagian dari warga-negara yang memiliki hak yang sama. Apalagi, menurutnya, saat ini banyak perusahaan yang memperkerjakan perempuan, maka, menurutnya, secara langsung perempuan juga turut meningkatkan pemasukan daerah.

Karenannya, menurut Sunarjo, negara wajib untuk menghormati sekaligus menegakkan hak ekosob dari masyarakatnya, agar hak-hak dasar warga, termasuk kelompok perempuan bisa tercapai. Salah satu bentuk kewajiban negara dalam memenuhi kewajibannya, kata Sunarjo, ialah dengan membuat kebijakan khususnya yang pro perempuan.

Menggiatkan Literasi Menggunakan Aplikasi Atmago

AtmaGo merupakan situs web dan aplikasi Android gratis yang dapat digunakan untuk melaporkan masalah, berbagi solusi, mencari pekerjaan, dan memposting berita mengenai lingkungan sekitar tempat kita tinggal. AtmaGo diciptakan dengan ide dan semangat “warga bantu warga” untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik dari bawah. Secara kepemilikan, AtmaGO dibuat oleh Atma Connect, sebuah organisasi nirlaba yang bermarkas di California.

Penggunaan aplikasi AtmaGo sebagai instrumen kampanye perempuan merebut ruang publik diperkenalkan kepada partisipan dalam  workshop literasi tersebut. Media ini sekaligus menjadi instrumen yang dipakai dalam pengelolaan pengetahuan para partisipan pasca mengikuti workshop. Seprti diketahui, Aplikasi AtmaGo kini telah dipakai oleh lebih 1.000.000 user dan telah menjadi platform Warga Bantu Warga.

Iin Narniyati, salah satu peserta dalam workshop ini mengatakan bahwa dirinya cukup antusias dengan workshop literasi ini. Menurut Iin, literasi penting dilakukan oleh warga desa, khususnya kelompok perempuan untuk menyampaikan potensi-potensi sekaligus persoalan desanya kepada publik. Apalagi menurut perempuan yang aktif di Forum Komunikasi Kader Posyandu (FKKP) Desa Wonolelo ini, saat ini sudah ada media massa yang memungkinkan tiap orang memberi kabar terdepan kepada publik luas.

Kontributor/Editor: AH